Rabu, 22 Februari 2012

Born to Be Wild

Tadi malam saya melihat sebuah program acara dokumenter mengenai satwa-satwa yang masuk dalam kategori Langka yang disiarkan salah satu TV swasta, satwa-satwa tersebut berada dalam kategori Kritis dan sangat terancam punah dalam waktu dekat ini. Sungguh disayangkan saya tidak menonton tayangan ini mulai dari awal jadi setidaknya ada 7 jenis satwa yang saya ketahui lewat tayangan itu. Satwa-satwa itu tentu sudah banyak yang teman-teman kenal. Harimau Sumatera , Orang Utan Sumatera, Badak Jawa atau yang kenal dengan Badak Bercula Satu yang hanya terdapat di Ujung Kulon, lalu Komodo, Elang Jawa, Jalak Bali dan ternyata Penyu Hijau serta Penyu Sisik juga masuk dalam kategori ini.

Saya menulis keberadaan satwa-satwa ini hanya dalam kapasitas sebagai orang biasa saja yang merasa tersentuh melalui tayangan semalam, Saya bukanlah anggota salah satu organisasi pecinta satwa atau pemerhati satwa. Saya hanya ingin berbagi lewat tulisan ini supaya teman-teman bisa sedikit teringat mengenai keberadaan satwa tersebut. Sebagai orang biasa-biasa saya terkadang saya sendiri tidak bisa berbuat apa-apa mengomentari atau menyikapi permasalahan kepunahan satwa yang kebetulan semuanya itu berpopulasi di Indonesia. Jadi minimal ingat dan peduli mungkin saat ini sudah cukup hehehehehehee :)

Masih berbicara seputar Satwa Langka, saat ini ada sebuah film dokumenter mengenai Gajah dan Orang Utan. Indonesia sebagai habitat tunggal spesies primata Orangutan menarik perhatian produser film Amerika Serikat untuk membuat film dokumenter mengenai populasi Orang Utan dan Gajah Kenya yang keberadaan populasinya terus menurun. Warner Bros (produser film terbesar dunia ) dan Imax mendanai pembuatan film karya sutradara asal Amerika Serikat David Lickley. Sedangkan naskah film ini dibuat Drew Fellman, serta dinarasikan oleh Morgan Freeman.

Film ini dibintangi oleh dua peneliti binatang langka yakni, Daphne Sheldrick (peneliti Gajah Kenya), dan Birute Galdikas, wanita asal Kanada peneliti Orangutan. Birute telah menghabiskan 40 tahun waktunya di Kalimantan untuk meneliti dan menyelamatkan Orangutan dari kepunahan. Wow... waktu yang lama sekali ya. Saya sebagai orang Indonesia sehari pun belum pernah menginjakkan kaki di Kalimantan. Film ini mendedikasikan dirinya atas maraknya pembantaian orangutan di dunia, termasuk di Indonesia. Pemutaran film ini bekerja sama dengan organisasi Orangutan Foundation International serta perusahaan sawit Sinarmas Group dengan Eka Tjipta Foundation selaku sponsor.

"Bagus sekali. Menyentuh. Mudah-mudahan yang nonton tergerak dan kita bisa menjaga kelestariannya," 
 itu komentar Bapak Presiden kita seusai premier film Born to be Wild di Teater Imax Keong Emas TMII Jakarta, Senin (20/2/2012) malam. 

Film dokumenter berdurasi 40 menit ini berkisah tentang orangutan yang yatim piatu beserta gajah yang dipelihara dengan telaten oleh manusia. Film ini juga akan diputar selama tiga bulan (mulai tanggal 20 februari 2012) di Teater Imax Keong Emas TMII Jakarta. Jangan lupa nonton ya karna film ini sangat layak untuk ditonton. Coba saja  lihat Trailernya dibawah ini.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar